[Agama] 3 Pertanyaan Seputar Sholat



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

apakabar akhifilllah, insyaAllah mudah2an kita semua dalam keadaan sehat.
pada suatu jumat beberapa bulan yg lalu pada saat matahari mulai condong ke barat, ada satu ilmu yg tersirat dalam sebuah khubah jumat yg disampaikan oleh seorang ustadz yg menurut saya beliau salah satu ustadz yg tegas dan keras dalam menyampaikan tausiyah, keras dalam arti menyampaikan ilmu seperti apa yg seharusnya disampaikan bukan seperti beberapa ustadz yg mungkin saja agak memperlembut bahasa karena khawatir ada diantara jamaah yg mendengar akan tersinggung karena bahasanya.

siang itu fokus kalimat beliau yg saya selalu ingat sampai detik ini saat tulisan ini saya tuliskan di blog saya ini insyaAllah masih saya ingat dengan jelas, alhamdulillah..
dalam khutbahnya beliau menyatakan pertanyaan tersirat dalam khutbahnya, sebuah pertanyaan yg pada awalnya saya berfikir "pertanyaan itu kan mudah untuk dijawab" dan ternyata Allahu Akbar jawaban saya sama sekali tak menyentuh isi jawaban yg sesungguhnya, dalam hati saya merasa malu karena untuk pertanyaan sederhana seperti itu saya masih belum mampu menjawabnya..

saat itu pertanyaannya seputar sholat, ada tiga pertanyaan tentang sholat yang seharusnya kita sebagai muslim harus tau jawabannya, Alhamdulillah Allah telah pertemukan saya dengan ustadz idul fitri hasibuan beberapa kali dan salah satunya melalui mimbar khutbah jumat beberapa bulan yg lalu sehingga saya bisa mengetahui ilmu ini. dan saya berniat menyampaikan ilmu ini kepada antum teman2 semua yg membaca blog ini mudah2an ilmu ini bisa menjadi manfaat buat antum yg membaca sehingga ini bisa menjadi amal jariyah buat saya kelak sebagai bentuk investasi akhirat yang dibutuhkan pada kehidupan sesungguhnya kelak.

adapun tiga pertanyaan seputar sholat itu adalah
1. Siapa yg sholat ?
2. Apa yang disholatkan ?
3. Untuk apa sholat ?

pertanyaan ini targetnya adalah masing2 individu yg ditanya, mungkin sebelum antum melanjutkan membaca tulisan ini sebaiknya antum menjawab terlebih dahulu tiga pertanyaan tersebut melalui kotak komentar dibawah setelah itu baru lanjut membaca tulisan ini lagi :)

oke sekarang kita lanjutkan lagi, saat itu untuk pertanyaan pertama "siapa yg sholat?" saya dalam hati menjawab "yang sholat ya saya" mungkin sebagian dari pembaca blog ini juga menjawab sama seperti saya atau mungkin juga punya jawaban lain. Apakah jawaban saya itu salah? Ternyata tidak salah2 juga, hanya saja jawaban kurang tepat dan tidak jelas arah maksudnya. Karena maksud jawaban sesungguhnya dari pertanyaan tersebut adalah

1. Siapa yg sholat ?
Yang sholat adalah zahir dan bathin kita, zahir kita yaitu seluruh tubuh ini mulai dari kepala mata telinga mulut tangan kaki hati jantung lambung dan seluruh anggota tubuh. Dan zahir kita mulai dari ruh nyawa insan kita. MasyaAllah ternyata ini semua belum terlaksana dengan baik dalam diri ini, tapi insyaAllah mudah2an diri ini dan kita semua masih sempat belajar untuk berubah sebelum jasad melepaskan ruh.

2. Apa yg disholatkan ?
Untuk pertanyaan kedua ini saat itu saya terdiam tidak bisa menemukan jawaban dalam diri ini. Kalau antum akan berikan jawaban apa untuk pertanyaan ini? Jawaban untuk pertanyaan kedua ini “apa yg disholatkan?” yang disholatkan adalah “waktu”. Paham ya atau masih bingung? Ya yang kita disholatkan adalah waktu, waktu subuh, waktu zuhur, waktu ashar, waktu maghrib, waktu isya. Pernahkan antum mendengarkan muadzin menggaungkan lafadz “hayya 'alassholaah” jam 10 pagi? Atau jam 5 sore? Jawabannya tidak, karena waktu itu bukan waktu yg diperintahkan untuk disholatkan. Ketika fajar menyingsing subuh itulah waktu kita diperintahkan untuk sholat, ketika matahari telah mulai beranjak condong ke barat saat itulah waktunya kita diperintah sholat zuhur, saat tinggi bayangan kita telah menyamai tinggi tubuh kita itulah waktu kita melaksanakan sholat ashar, saat matahari telah menghadirkan adanya mega merah dilangit sebelah barat itulah waktunya sholat maghrib, dan saat mega merah tersebut telah menghilang itulah waktunya kita sholat isya, dan waktu2 itulah yg kita sholatkan, karena tidak mungkin kita melaksanakan sholat subuh saat matahari berada diatas kepala kita, atau tidak mungkin sholat isya saat matahari baru mulai muncul di ufuk timur.

3. Untuk apa sholat?
Mungkin ini bagian yg sebagian besar manusia islam akan menjawab “supaya masuk surga” seperti itu juga jawaban yg sempat terbesit dibenak saya saat mendengar pertanyaan itu. Ternyata sholat itu bukan untuk masuk surga, lantas untuk apa? Adakah yg menjawab “supaya dapat pahala” ? Ternyata jawabannya juga bukan untuk pahala. Mengapa bukan untuk surga dan juga bukan untuk pahala? Bukankah telah banyak ilmu dan riwayat yg kita dengar bahwa surga dan pahala bisa didapatkan tanpa sholat, pernah mendengar atau membaca riwayat ttg seorang pelacur yg mendapat jaminan surga karena memberi minum seekor anjing yg kehausan? Bukankah kita tahu bahwa dengan senyum artinya kita telah bersedekah dan itu mendapatkan imbalan pahala? Lantas untuk apa kita sholat jika ternyata bukan untuk surga dan pahala? Ternyata jawabannya adalah “untuk mendapatkan ridho Allah SWT”. Allahu Akbar saat itu takbir, istighfar terucap dalam hati, malu rasanya ketika mengingat sholat yg kita lakukan mengharapkan surga. Lalu sang ustadz mengatakan “tidak salah ketika orang2 tua dahulu mengajarkan kepada kita sebelum sholat membaca -illahi anta maqsudi waridhoka mathlubi- ya Allah Engkaulah yg aku tuju dan ridho Mu yang aku harapkan”. Karena jika kita bisa mendapatkan ridho Allah SWT bukan hanya surga yang akan Allah sediakan untuk kita, tapi juga kemudahan hidup didunia akan dimudahkan oleh Allah SWT, insyaAllah. Lantas kedudukan surga dan pahala bagaimana? Surga dan pahala itu adalah bentuk akibat atau efek dari ibadah kita yg berlandaskan mengharapkan ridho Allah SWT, lantas kalau ada yg bertanya apakah salah meminta surga kepada Allah? Tentu jawabannya sangat jelas adalah TIDAK SALAH, justru sangat dianjurkan berdoa meminta dimasukkan kedalam surga dan dijauhkan dari siksa neraka. Tapi permintaan itu adalah bentuk doa, bukan niat. Kita berniat sholat agar mendapatkan ridho Allah, setelah selesai kewajiban sholat baru meminta dalam bentuk doa dan isi doa tiap2 orang pasti berbeda2 dan jawaban dari doa itu sepenuhnya hak Allah untuk mengijabah atau tidak.

Tulisan ini saya muat bukan untuk bertujuan mengguruimenyesatkan, atau menularkan efek buruk untuk setiap muslim, hanya berbentuk harapan agar pembaca bisa menemukan hal2 yg dianggap baik dalam tulisan ini. Dan jika ternyata ada yang keliru dalam tulisan ini entah karena faktor khilaf atau tidak teliti dimohon kepada pembaca agar menginformasikan kepada saya ttg kekeliruan yg ada dalam tulisan ini, bisa melalui kotak komentar dibawah ataupun mention ke twitter saya @sidi_idriez agar jika ternyata ada kekeliruan dapat segera diperbaiki, tapi jika menurut antum tulisan ini memiliki manfaat yg terkandung didalamnya harap diberitahukan dan disebarkan kepada teman2nya yg lain untuk turut membaca blog yang saya kelola ini, mudah2an itu akan menjadi amal jariyah antum nantinya dalam hal berbagi ilmu.

“Sungguh semua yg benar itu sesungguhnya ilmu milik Allah yang saya sampaikan, dan jika ada kekhilafan maka khilaf itu datang dari kekurangtahuan saya sendiri”
Astaghfirullahal 'adzim, afwan minkum, 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar " [Agama] 3 Pertanyaan Seputar Sholat ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Silahkan berikan komentarnya