[Agama] Bawa Telinga, Tinggalkan Mata, Bawa Iman, Tinggalkan Nafsu

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Cukup banyak seminar akhir2 ini bergema dimana-mana, mulai dari seminar bisnis, seminar penelitian, seminar menjadi kaya, seminar jadi orang sukses, dan masih banyak seminar seminar yang lain. tak bisa dipungkiri sebagian besar dari inti pembicaraan menyinggung tentang kesenangan2 yang bisa dirasakan nantinya. emangnya salah menikmati kesenangan? tentu tidak, tidak ada yang salah selagi sesuai porsinya. oke cukup dulu tentang seminar, kita coba bahas tentang rekan seperjuangan si seminar yaitu pengajian, (hhe..). sesuai dengan namanya pengajian, jadi yang dilakukan adalah mengaji. ya walaupun sebenarnya sekolah itu juga disebut mengaji karena arti mengaji adalah belajar, tapi sudah umum ditanamkan dipemikiran hampir setiap pola pikir manusia di indonesia (bahkan mungkin mancanegara) kalau yang disebut mengaji itu hanya tentang membaca Kitabullah Alquranul Karim atau belajar tentang agama islam, apapun pendapat orang tentang mengaji ya kita biarkan saja kebebasan berpendapat setiap orang. 

sekarang kita mau mencoba mangaji tentang mata, telinga dan dua sahabat mereka yaitu iman dan nafsu. ide menulis ini berawal dari ketika saya diminta untuk menjemput ponakan saya pulang sekolah, diperjalanan iseng2 saya mencoba bercanda dan menggoda ponakan saya dengan kalimat

                           "yang dekat pagar tadi siapa bang? cewek abang ya?" 

dan ternyata diluar dugaan saya, si ponakan malah jawab 

                            "mana boleh becewek, masuk neraka nanti" 

dengan senyum bangga dalam hati saya berucap 

                              "wah keren juga nih jawaban si ponakan, kecil kecil sudah bisa jawab begitu, nah si oom nya malah waktu kecil dah pandai suka-sukaan ama cewek"  [-_-  ]  (*tidak boleh ditiru*)

lantas apa hubungannya prolog diatas dengan judul "Bawa Telinga, Tinggalkan Mata, Bawa Iman, Tinggalkan Nafsu"? judul ini sebenarnya lebih ditujukan buat yang berniat ataupun pernah mendatangi majelis ta'lim, pengajian ceramah agama, dan yang sejenisnya yang bersifat tausiyah. tak bisa dipungkiri bisa saja masing2 kita memiliki ustadz/ustadzah yg disenangi untuk didengarkan ceramahnya, dan ada juga ustad/ustadzah yg kurang kita sukai dalam memberikan ceramah, bisa jadi ketidaksukaan itu berasal dari cara si ustadz/ustadzah berbicara, dari sikapnya, dari raut wajahnya, dan mungkin faktor2 lain. 

Disinilah mata dan telinga mengambil peran, yaitu saat kita sedang mendengarkan pengajian entah itu dimajelis ta'lim ataupun channel ceramah ditelevisi, yang kita butuhkan hanyalah telinga dan iman sedangkan si mata dan nafsu silahkan tinggalkan saja atau ditutup juga boleh. mengapa? karena jika mata mengambil peran terlalu banyak saat menghadiri pengajian, maka si nafsu bisa mendatangkan beberapa praduga untuk kita misalnya ketika mata melihat yang memberikan tausiyah ternyata orangnya masih tergolong anak2, si nafsu akan langsung memberikan sugesti
  
                  "Masih anak-anak aja sok ngajarin agama" 

atau ketika yang memberikan tausiyah ternyata memiliki perawakan agak pendek dan berkulit hitam, si nafsu gencar tu bisikin 

                "eh ustadz/ustadzah nya pendek rupanya, trus hitam pula kulitnya" 

dan masih banyak bisikan bisikan lainnya. oleh karena itu mata dan nafsu lebih disarankan untuk ditinggalkan saja dan tidak dibawa kedalam pengajian, tapi selalulah bawa telinga dan iman, dengan maksud agar dalam pengajian tersebut cukup dengarkan saja apa yang disampaikan ustadz/ustadzah nya, yakini yang disampaikan sesuai dengan ajaran agama islam. Tapi...... kalau yang disampaikan kepada kita ternyata ada tidak kita sukai meskipun itu sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan islam, jangan pula mencoba untuk menolaknya, karena begitu niat untuk menolak datang maka si nafsu yang tadinya sudah ditinggalkan tau-tau dia bisa merangkul kita lagi, misalnya ketika tausiyah yg diberikan tentang larangan berkhalwat dengan lawan jenis, kalau ini tidak buru-buru iman meyakininya, bisa jadi si nafsu langsung ngasi bisikan "walau berduaan kan kita tidak melakukan yang macam-macam", ya mending kalau berduaannya karena ada keperluan yang harus diselesaikan berdua dan antara keduanya tidak memiliki perasaan apapun (walaupun anjurannya tetap menghadirkan orang lain agar tidak hanya berduaan), nah klo yang berduaan ini ternyata saling memiliki rasa suka dan ditambah pula kegiatan berduaan itu memang diniatkan, kacau dah. 

peran nafsu dan iman ini memang sudah sesuai dengan kehendak Allah dalam penciptaannya yang dikisahkan dalam hadits qudsi, yaitu ketika Allah SWT menciptakan iman, Allah bertanya kepada iman "man ana wa man anta?" (siapa aku dan siapa kamu?) lantas iman menjawab "ana abdi anta rabbi" (aku hamba dan engkau tuhan) dan ketika Allah menciptakan nafsu, lalu dengan pertanyaan yang sama untuk nafsu "man ana wa man anta?" (siapa aku dan siapa engkau?)  dengan sombong nafsu menjawab "ana ana, anta anta" (aku adalah aku dan engkau adalah engkau") dan memang seperti itulah sifat nafsu, selalu ingin mengingkari yang baik. 

jadi inti dari judul yg diceritakan adalah "ambil, terima, dan amalkanlah ilmu apapun itu selagi bersifat hasan (baik) serta tidak menyalahi ketentuan Allah SWT, tanpa harus terlebih dahulu melihat siapa yang memberikan ilmu itu, entah itu anak-anak, mantan rampok, atau siapapun."

hal yang sama juga saya harapkan kepada antum semua, jika ada sebentuk ilmu yang bisa bermanfaat dalam tulisan ini maka ambillah ilmu itu sebagai suatu bentuk kebaikan yang memang ditakdirkan untuk antum dapatkan tanpa harus melihat siapa saya, jika saat ini dalam penglihatan antum saya memiliki banyak kekurangan, banyak kejelekan, atau mungkin masa lalu saya tidak sebening antum, jangan jadikan saya penghalang untuk menerima ilmu itu. saya hanya ingin menjadi lebih baik, insyaAllah.. jadi mari sama-sama kita belajar mengendalikan nafsu agar kita tidak dikuasai oleh nafsu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


0 komentar " [Agama] Bawa Telinga, Tinggalkan Mata, Bawa Iman, Tinggalkan Nafsu ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Silahkan berikan komentarnya