[Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian 3/6


  1. Gemar hiasan berlebihan.

    Yang dimaksud dengan hiasan disini adalah hiasan yang bersifat tambahan, aksesoris. Perumpamaannya ada orang yang makan itu cukup dengan nasi dan ikannya saja, itu sudah cukup baginya, tapi ada pula orang yang kalau makan itu harus didahului dengan appetizer makanan perbuka, setelah itu makanan utamanya, setelah itu nanti dilanjutkan dengan desert makan penutupnya, banyak yang mau dimakan. 


    Begitu juga dengan aksesoris, aksesoris itu diperbolehkan asal tidak berlebihan, jika pakaian sudah menutupi aurat maka cukup, tidak perlu ditambah rantai ini rantai itu, berjilbab tapi ditempel bros disana ditempel lagi disini sehingga kepalanya itu lebih berat mainan jilbabnya dari pada kepalanya, menggunakan aksesoris itu diperbolehkan asalkan jangan berlebihan, karena berlebihan itu yang akan menjadi pintu masuknya syetan kedalam hati, setelah syetan masuk maka keinginan kita untuk menggunakan hiasan berlebihan itu akan semakin bertambah. hiasan ini juga berlaku bagi pria, tidak hanya wanita saja, sekarang negeri ini sedang dilanda demam batu cincin, di tangan seorang pria itu bisa ada 3-4 buah cincin, dan cincinnya itu besar-besar pula. bukannya tidak boleh memakai cincin, tapi untuk apa berlebih-lebihan pakailah sekadarnya saja bukan untuk berlomba-lomba apalagi untuk pamer. Segala sesuatu yang berlebihan itu mubazir, innal mubazzirina ikhwanasy syayathin, mubazir itu temannya syetan.

  1. Terlalu mengharap kepada orang lain.

    Kita boleh berteman dengan orang lain, boleh punya harapan terhadap orang lain, boleh meminta pertolongan kepada atasan, akan tetapi ketika rasa terlalu berharap kepada makhluk lain telah tumbuh dan menguasai hati maka ada 6 hal yang akan terjadi
    1. Syetan menumbuhkan rasa senang mencari muka, riya’, yang menyebabkan setiap ucapannya dibuat semanis mungkin selembut mungkin, melakukan sesuatu agar dilihat orang lain. Pemicunya bukan syetan, syetan hanya membungakan saja didalam hati, pemicunya adalah karena terlalu berharap kepada orang lain. Kita boleh berharap kepada orang lain, kita boleh melakukan interaksi sosial, kita boleh meminta bantuan kepada bawahan, kita boleh meminta pertolongan dari atasan, akan tetapi yang dilarang itu kita tidak boleh terlalu mengharap yang berlebihan kepada orang lain yang menyebabkan kita akhirnya senang mencari muka.
    2. Selalu berfikir untuk menyenangkan, berbuat sesuatu agar seseorang merasa senang kepada dirinya, entah itu agar atasan senang, agar rekanan kerja senang, yang penting orang lain senang, senang memuji, senang menyanjung-nyanjung orang lain yang ada hubungan dengan kesenangan dirinya.
    3. Sanjungan yang tidak sesuai dengan kenyataan, berlebih-lebihan dalam memuji, berlebih-lebihan dalam memberikan sanjungan, terlalu hiperbola bahkan mungkin mendekati kepada sifat munafik, mengapa? Karena terlalu berlebihan mengharap kepada orang lain.
    4. Sikap pura-pura, lain dihati lain dimulut
    5. Meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar, ketika diajak berbuat baik dia menolak, ketika diajak menjauhi kemungkaran malah tersinggung.
    6. Seolah-olah orang yang diharapkan itu sembahannya, karena terlalu berharapnya kepada orang lain hingga membuatnya lupa bahwa satu-satunya tempat berharap tertinggi itu adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.



                                     Selanjutnya>> [Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian 4/6


0 komentar " [Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian 3/6 ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Silahkan berikan komentarnya