[Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian Akhir


  1. Berfikir tentang dzat Allah

    Memikirkan hal-hal yang tak terjangkau oleh akal, berfikir tentang Allah itu dimana, bentuknya bagaimana, lalu kehidupannya bagaimana. Kita hanya diperintah untuk beriman dengan sifat-sifat Allah, kalau kita ditanya Allah itu siapa katakanlah Allahurabbul ‘alamin, katakanlah Allahu ahad, Allahush shomad, lam yalid walam yulad, walam yakullahu kuffuwan ahad. Kalau ditanya bagaimana Allah, katakan la ta’khuzuhu sinatuw wala naum. Kita diberi akal oleh Allah bukan untuk memikirkan dzat Allah, tetapi berfikir tentang makhluk ciptaan Allah. Ketika orang berbuat sebuah kesalahan dengan menggunakan akalnya untuk memikirkan dzat Allah, maka itu menjadi pintu syetan untuk masuk, akhirnya syetan menanamkan keraguan dalam beragama, menimbulkan khayalan yang tak benar tentang Allah ta'ala. Oleh karena itu para ulama menutup pintu ijtihad dalam mentakwilkan ayat-ayat mutasyabihat, kita hanya diperintah untuk beriman kepada ayat-ayat tersebut, hal ini untuk menghindari dari memikirkan tentang dzat Allah karena akal tidak sanggup untuk memikirkannya.

  1. Su-udzon kepada sesama

    Su-udzon atau prasangka itu datang dari diri kita, lalu ketika ada orang yg bersu-udzon maka terbuka pintu hatinya lalu syetan masuk kedalamnya untuk membumbui su-udzon. Ketika pada awalnya seseorang itu bersu-udzon lalu dia menikmati su-udzonnya, ketahuilah bahwa syetan telah berhasil membumbui prasangka didalam hatinya.

    Su-udzon yang awalnya hanya dihati lalu bergerak ke lidah lalu menyebabkan dia tertarik untuk membicarakannya, sehingga waktu yang berjam-jam terasa tidak cukup hanya untuk mengutarakan prasangka prasangka dan prasangka yang dirasakannya. Maka ketika diawal merasakan su-udzon itu hadir didalam hati, segera tutup jangan biarkan syetan masuk untuk membumbui menambah-nambah prasangka yang ada didalam hati. 

    Seorang penyair dalam syairnya mengatakan rasa suka menyebabkan buta terhadap semua kecacatan, dan rasa kebencian menampakkan semua keburukan. Kalau sudah suka kepada seseorang maka sebesar apapun cacatnya tidak akan tampak, namun jika sudah benci maka sekecil apapun aib nya akan tampak. Karena itu kita diajarkan agar suka itu karena Allah dan bencipun karena Allah, bukan karena mengikutkan perasaan yang ada dalam hati.

    --- &&


    Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengusir syetan? Apakah cukup dengan membaca ta’awudz dan dengan dzikir saja? Maka menurut imam al-ghazali untuk mengusir syetan bukan dengan cara membaca ta’awudz, melainkan dengan cara menutup pintu-pintu yang menjadi celah masuk syetan kedalam hati dan membersihkan hati dari sifat-sifat tercela. Jika pintu masuk syetan tetap dibiarkan terbuka lalu syetan masuk kedalamnya dan setelah itu dibacakan ta’awudz untuk mengusirnya, maka ini perbuatan sia-sia karena syetan itu telah bersemayam didalam hatinya. Tapi jika pintu-pintu masuk syetan itu telah ditutup lalu hati dibersihkan dari sifat-sifat tercela maka syetan hanya akan mampu menghadirkan lintasan dalam hati, terlintas su-udzon terlintas prasangka, lintasan dalam hati inilah yang diusir dengan cara membaca istighfar, membaca ta’awudz, membaca dzikir-dzikir. Jika pintu masuknya tidak ditutup terlebih dahulu maka akan bercampur aduk antara syetan dan dzikir, maka dzikir itu tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

    Perumpamaan antara membiarkan pintu-pintu masuk syetan tetap terbuka dan mencoba mengusirnya dengan dzikir adalah umpama seseorang yang mencoba mengusir anjing dangan suara bentakannya namun ditangannya dia sedang memegang daging dan tulang yang busuk, apakah anjing itu akan pergi ataukah akan tetap mengikutinya? anjing yang menggemari benda yang ada ditangan orang yang mencoba mengusirnya mungkin akan terlihat seolah-olah akan pergi karena bentakannya, namun si anjing tersebut akan terus mendekat untuk mendapatkan tulang dan daging busuk yang ada ditangan orang yang mengusirnya. Karena itu pintu-pintu masuk itu harus ditutup terlebih dahulu, dikunci, baru setelah itu lintasan-lintasan syetan itu diusir dengan membaca doa-doa ta’awudz istighfar alma’surat dan lain sebagainya.
    Wallahu ta'ala a'lam


    #SemanisKurma, 6 Rajab 1436 H






0 komentar " [Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian Akhir ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Silahkan berikan komentarnya