[Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian 1/6


Syetan masuk ke hati manusia melalui pintu pintu, pintu yang digunakan untuk masuk ke hati itu yang disebut pintu syetan. Jika ada orang yang pergi ke tempat maksiat, itu yang digoda bukan kakinya melainkan hatinya. Kalau ada orang yang lidahnya membicarakan aib orang lain, itu yang digoda bukan lidahnya tapi hatinya. Mengapa hati? Karena yang menggerakkan seluruh anggota tubuh adalah hati.


Didalam kitab ihya’ ulumuddin karya imam al ghazali, ada 11 pintu masuk syetan kedalam hati. Syetan mengetahui titik titik lemah hati agar ia bisa masuk kedalamnya. Cara menjaga diri dari syetan adalah dengan cara mengetahui pintu pintu tersebut dan menutupnya rapat. Imam al-ghazali mencontohkan, orang yang tidak menutup pintu masuk syetan dengan rapat lalu ia mengusir syetan dengan ta’awudz maka tidak akan berhasil, mengapa? karena syetan telah masuk bersemayam kedalam hatinya.
Menurut imam al-ghazali pintu masuk syetan itu ada banyak, namun yang 11 ini adalah pintu masuk syetan yang terbesar, dengan menutup pintu-pintu ini maka insyaAllah pintu-pintu lain akan tertutup juga. Adapun 11 pintu masuk syetan yang dimaksudkan oleh imam al-ghazali dalam kitab ihya’ ulumuddin itu adalah
  1. Marah

    Sebenarnya marah itu datangnya bukan dari syetan, marah itu datangnya dari diri kita sendiri. Ketika kita marah disaat itulah syetan masuk ke dalam hati kita. Kesalahan kita selama ini adalah kita suka menyalahkan syetan karena telah membuat kita marah, menurut imam al-ghazali tidak seperti itu, ternyata kita yang menghadirkan marah itu, setelah kita marah baru disaat itulah syetan masuk dan membuat marah kita tadi itu semakin menjadi-jadi, sampai-sampai marah kita yang telah dipengaruhi syetan itu membuat luka hati orang. kalau sudah luka hati orang yang kita marahi itu, istighfar sebanyak-banyaknya pun tak lagi bisa menyembuhkan luka hati orang yang telah kita marahi.

    Lalu bagaimana cara mengatasi marah ini? Diantaranya usahakan menghindari sebab-sebab yang bisa membuat kita marah, misalnya kalau kita tidak suka digunjing maka jangan bergaul dengan orang-orang yang suka bergunjing karena bisa jadi suatu saat kita yang akan digunjingkan. kalau terlanjur mulai marah maka cepat-cepat berdzikir mengingat Allah, ketika kita merasakan mulai marah atau emosi kita mulai naik maka cepat berdzikir kepada Allah istighfar kepada Allah, jangan biarkan syetan masuk dan membuat marah kita semakin berapi-api.

    Akan tetapi ini bukan berarti kita tidak boleh marah sama sekali, kita boleh marah tapi marahlah karena Allah, bukan marah karena dorongan nafsu dalam hati. Rasulullah pernah marah, ketika ada laki-laki yang tidak sholat berjamaah dimasjid maka Rasulullah marah, akan tetapi ketika ada seorang arab baui yang buang air kecil didalam masjid hal ini tidak membuat Rasulullah marah. Mengapa? Karena orang arab badui itu tidak mengetahui adab didalam masjid, adab menjaga kebersihan sehingga Rasulullah tidak marah, akan tetapi ketika umat islam sudah diberitakan perintah sholat berjamaah tetapi tidak dilaksanakan maka Rasulullah marah, marahnya karena Allah.

    Dalam sebuah hadist dikisahkan tentang sayyidina Ali, zaman dahulu sebelum perang dimulai maka akan diadakan semacam adu tanding satu lawan satu terlebih dahulu diantara pihak yang berperang. Saat itu sayyidina Ali maju berhadapan dengan panglima musuh, ketika musuh sudah akan dikalahkan dengan sekali tebasan pedang, panglima perang musuh ini mencaci maki sayyidina ali sehingga membuat sayyidina Ali marah mendengar caciannya. Akan tetapi sayyidina Ali ketika mendengar cacian dari musuh yang telah tersungkur dihadapannya itu, sayyidina Ali malah memasukkan pedang kedalam sarungnya, musuhnya merasa heran lalu bertanya mengapa engkau tidak membunuhku? Lalu dijawab sayyidina ali, bahwa tadi aku ingin membunuhmu karena Allah, akan tetapi ucapanmu tadi membuatku marah dan aku tidak mau membunuhmu karena marahku, aku tidak akan menolong syetan dalam membunuhmu. Begitulah besarnya dampak marah ini, hingga diumpamakan dengan menolong syetan jika kita bersahabat dengan marah.


0 komentar " [Aqidah] 11 Pintu Masuk Syetan Jilid II - Bagian 1/6 ", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment

Silahkan berikan komentarnya